Visiuniversal- Blog---Perubahan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal (BAN PAUD PNF) menjadi Badan Akreditasi Nasional Paud Pendidikan Dasar Menengah (BAN-PDM). Mengharuskan juga terjadinya perubahan mekanisme dan tata cara pelaksanaan dan prosedur Akreditasi, salah satunya yang mengalami perubahan adalah pengisian Sispena sebagai Aplikasi utama pengisian dan penilaian dokumen akreditasi.termasuk perubahan Link dan situs Aplikasi sispena tersebut.
Berikut cara pengisian Sispena BAN PDM terbaru beserta linknya.
Sispena BAN PDM Versi Mobile Seluler
Cara Pengisian Aplikasi Akreditasi Sispena BAN PDM terbaru tahun 2024
Visiuniversal- Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 Tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah.
Download Salinan PERMENDIKBUD RISTEK NOMOR 12 TAHUN 20024 di sini !!
Akhmad Solihin 20.37.00 PAUD Anakbermainbelajar IndonesiaPERMENDIKBUD RISTEK NOMOR 12 TAHUN 20024
Paud Anakbermainbelajar-blog--Langkah mudah cara mendaftarkan PMM Kurikulum Merdeka untuk satuan lembaga PAUD hingga sukses. dalam Platform Merdeka Mengajar dan pendaftaran Kurikulum meredeka.
Langkah-langkah mendaftar IKM :
1. Siapkan kepala sekolah yang memiliki akun belajar ID
2. Buka PMM
3. Klik buka pendaftaran
4. Daftar sekarang
5. Unduh surat format pernyataan (khusus sekolah swasta)
6. Pilih opsi pendaftaran IKM yang diinginkan
7. Pilih selesai
8. Setelah selesai lihat rekap pendaftaran
Catatan :
Untuk pendaftaran IKM harus memiliki akun belajar ID dan terdaftar di Dapodik
Lalu Login PPM dengan akun yang sama (belajar. ID)
Ketika PPM sudah dibuka, Pilih menu daftar IKM
Untuk yang terkendala akun belajar (lupa Password) dan sudah mencoba reset mandiri tapi tidak berhasil silakan isi link form berikut https://s.id/Kendala_akunbelajar.
Demikian ringkasan Langkah-langkah mendaftar IKM melalui Flatform merdeka mengajar, semoga bermanfaat.
Akhmad Solihin 19.04.00 PAUD Anakbermainbelajar IndonesiaCARA MENDAFTAR KURIKULUM MERDEKA IKM DI PMM UNTUK SATUAN PAUD
PAUD-Anakbermainbelajar---- Makna memperingati hari kartini bagi Pendidikan Anak Usia Dini-PAUD di Indonesia. Hari Kartini tidak hanya memperingati sejarah perjuangan seorang pahlawan nasional, tetapi juga merupakan momentum penting untuk merenungkan makna kesetaraan gender dan peran perempuan dalam pembangunan bangsa. Bagi generasi emas Indonesia, Hari Kartini menjadi simbol penting dalam menginspirasi semangat untuk terus memperjuangkan kesetaraan, pendidikan, dan perempuan di berbagai bidang kehidupan. Dalam era yang terus berkembang dan berubah, nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Kartini masih relevan dan penting untuk dihayati agar Indonesia dapat mencapai kemajuan yang inklusif dan berkelanjutan.
Peringatan Hari Kartini yang rutin dilakukan setiap tahunnya di lembaga-lembaga PAUD, Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain, Taman Pengasuhan Anak dan PAUD sejenis, memberikan makna yang bernilai POSITIF bagi proses pendidikan untuk anak usia dini yang mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran secara bermakna untuk tumbuh kembangnya.
Apa sich Hari kartini itu?
Siapa itu R.A Kartini?
Raden Ajeng Kartini, atau yang lebih dikenal sebagai Kartini, adalah salah satu tokoh pejuang emansipasi wanita terkemuka di Indonesia pada awal abad ke-20. Dilahirkan pada tahun 1879 di Jepara, Jawa Tengah, Kartini tumbuh dalam lingkungan keluarga bangsawan yang konservatif. Meskipun demikian, Kartini memiliki semangat dan keinginan yang besar untuk mengubah nasib perempuan di Indonesia. Kartini memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi perempuan, terutama di kalangan bangsawan Jawa, yang pada masa itu banyak yang masih terbatas aksesnya. Dia mempromosikan gagasan tentang pendidikan modern yang berfokus pada pengetahuan dan keterampilan, serta menentang praktik pernikahan dini yang sering menghambat kemajuan perempuan.
Kartini mengekspresikan pandangannya melalui surat-surat yang ditulisnya, yang kemudian dikenal sebagai "Habis Gelap Terbitlah Terang". Dalam surat-surat tersebut, Kartini menyoroti ketidakadilan sosial yang dialami oleh perempuan, serta membangkitkan semangat untuk membebaskan mereka dari tradisi yang mengikat. Di samping itu, Kartini juga aktif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dalam bidang politik dan sosial. Meskipun Kartini meninggal dunia pada usia yang relatif muda, warisan perjuangannya tetap membawa inspirasi bagi generasi-generasi berikutnya dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan di Indonesia.
Makna Hari Kartini
Hari Kartini bisa jadi moment yang berharga juga bagi semua orang sehingga memiliki makna yang baik, seperti:
1. Inspirasi dalam pendidikan
Hari Kartini memperingati semangat Kartini dalam memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi perempuan. Bagi generasi emas Indonesia, Hari Kartini mengingatkan akan pentingnya akses pendidikan yang merata dan berkualitas bagi semua individu tanpa memandang jenis kelamin, sehingga setiap anak Indonesia dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal.
2. Perjuangan untuk kesetaraan gender
Hari Kartini juga mengandung makna perjuangan untuk kesetaraan gender. Kartini menentang diskriminasi dan ketidakadilan yang dialami oleh perempuan pada zamannya. Bagi generasi emas Indonesia, Hari Kartini mengajarkan pentingnya menghapuskan stereotipe gender dan memberikan ruang yang setara bagi perempuan dan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan.
3. Semangat kemandirian
Kartini dikenal karena semangatnya dalam memperjuangkan kemandirian perempuan, baik dalam hal pendidikan maupun ekonomi. Bagi generasi emas Indonesia, Hari Kartini merupakan pengingat akan pentingnya membangun kemandirian dan tidak bergantung pada orang lain untuk meraih cita-cita dan meraih keberhasilan dalam kehidupan.
4. Mendorong Kreativitas dan Inovasi
Semangat Kartini dalam melawan norma-norma sosial yang menghambat kemajuan perempuan menginspirasi untuk berpikir di luar batas-batas yang ada dan mendorong kreativitas serta inovasi. Hari Kartini bagi generasi emas Indonesia memunculkan dorongan untuk mengeksplorasi potensi mereka dengan cara yang berani dan tak kenal takut.
5. Menghargai Peran Perempuan dalam Pembangunan
Hari Kartini memperingati peran penting perempuan dalam pembangunan Indonesia. Melalui semangat Kartini, generasi emas Indonesia diperintahkan untuk menghargai kontribusi perempuan dalam segala aspek kehidupan, baik sebagai ibu rumah tangga, pekerja, atau pemimpin, serta berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesetaraan dan keadilan bagi semua.
Akhmad Solihin 06.30.00 PAUD Anakbermainbelajar IndonesiaMAKNA PERINGATAN HARI KARTINI BAGI PAUD
Konsep Dasar Anak Usia Dini AUD dan Implikasinya Pada Pendidikan Anak Usia Dini. PAUD
Secara Teoritis Konsep Dasar Anak Usia Dini AUD dan Implikasinya Pada Pendidikan Anak Usia Dini. PAUD
PAUD AnakBermainBelajar--- Ayah-Bunda, Pendidik dan Tenaga kependidikan PTK. Dalam berbagai studi Ilmiah yang diyakini kebenarannya hingga sekarang, mempercayai bahwa pembawaan dan lingkungan, kedua-duanya Menentukan perkembangan anak manusia. Sehingga sejak jaman dahulu kita sering mendengar teori atau istilah anak bagaikan kertas kosong yang dapat kita tulisi "Tabularasa". Kemudian ada yang berpendapat sebaliknya yang menimbulkan teori Konvergensi dimana hasil pendidikan anak dipengaruhi oleh pembawaan (faktor dasar) dan Lingkungan (faktor ajar) (William Stren : Teori Konvergensi).
Maknanya dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); Potensi yang dibawa anak sejak lahir (pembawaan): Tidak akan berkembang Optimal jika stimulasi yang diberikan hanya secara alamiah (nature), tetapi akan berkembang kalau stimulasi diberikan secara maksimal (nurture).
Konsep Dasar Anak Usia Dini AUD dan Implikasinya Pada PAUD
Paud-Anakbermainbelajar-Blog---Inilah Link cara Paud berkualitas menurut Kemendikbud yang dirilis dalam paudpedia.
Laman PAUDPEDIA Paud Berkualitas
LINK Akses PAUDPEDIA
https://paudpedia.kemdikbud.go.id/tata-kelola/npk
VIDEO YOUTUBE PAUD BERKUALITAS PAUDPEDIA:
LINK cara MEMBUAT PAUD BERKUALITAS KEMENDIKBUD
PAUD_Anak Bermain Belajar--- Cara membuat Pasir Kinestetik Pada Program pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini. Bermain pasir menjadi aktivitas yang sangat disukai oleh anak-anak. Sayangnya, sebagai orang tua kita tidak bisa rutin mengajak anak ke pantai dan mendukungnya untuk bermain pasir sepuasnya. Namun jangan khawatir Bunda-ayah, kita tetap bisa mengajak anak PAUD bermain pasir di sekolah dan di rumah bahkan dengan cara yang paling aman tapi tetap menyenangkan.
Bermain pasir kinestetik baik dirumah maupun di lembaga PAUD adalah aktivitas yang bisa memberikan banyak manfaat untuk anak-anak Usia Din. Adapun manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
- Bermain pasir melatih konsentrasi anak.
- Baik untuk meningkatkan tumbuh kembang anak.
- Mengasah kreativitas dan imajinasi anak dalam berkarya atau menciptakan sesuatu lewat pasir.
- Meningkatkan kemampuan sosial dan kemonikasi terlebih jika bermain pasir ini dilakukan bersama teman-temannya.
- Anak akan lebih mengenak konsep sains, matematika dan fisika sederhana dari permainan pasir.
- Membantu perkembangan sensorik dan motorik anak, meningkatkan kemampuan gerak tangan, mata dan tubuh keseluruhan. Baik motorik halus maupun motorik kasar akan terbangun dengan baik.
- Anak lebih bijak dalam memecahkan masalah dan lebih hati-hati dalam bermain terutama agar pasir tidak terkena mata atau anggota tubuh lain yang bisa menyebabkan sakit.
Seiring dengan berkembangnya zaman, Bunda ayah Pendidik dan orang tua bahkan bisa mengajak anak membuat APE pasir kinestetik mainannya sendiri tanpa takut jika pasir tersebut kotor atau tercemar oleh virus maupun bakteri penykit berbahaya. Ayah dan bunda bisa mengajak anak untuk membuat pasir yang aman dengan bahan tepung terigu dan beberapa bahan lainnya.
Alat Permainan Edukatif / APE pada PAUD yang menarik dan aman bagi anak usia dini, salah satunya Permainan Pasir Kinestetik. yang dapat dibuat dari bahan yang tersedia dilingkungan sekitar Bunda pendidik.
Bahan-bahan yang diperlukan antara lain:
- Tepung terigu atau tepung beras
- Pewarna Makanan
- Minyak goreng/-minyak kelapa.
Cara membuat:
Campurkan semua bahan dalam wadah besar, lalu aduk sampai rata dan tidak menggumpal. Kalau mau, Bunda ayah juga bisa mencampurkan terigu dan pasir terlebih dahulu sebelum menambahkan minyak.
Terakhir masukan Dalam wadah yang diberi tutup dan disimpan di kulkas agar awet.
Lanjutkan dengan Aktivitas apa saja yang bisa dilakukan bersama anak supaya bermain pasir kinetik jadi tambah seru ya, Bunda ayah.
Demikian artikel singkat Tentan cara membuat APE Pasir Kinestetik dari blog Anak Paud Bermain Belajar, semoga bermanfaat ya bunda. Sukses selalu !!.
Akhmad Solihin 21.04.00 PAUD Anakbermainbelajar IndonesiaCara Membuat APE Pasir Kinestetik PAUD
Visiuniversal-Bloger: Tahun 2023-2024 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Resmi Melakukan penggabungan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (BAN PAUD-PNF) dengan Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN SM). Penggabungan dua badan ini akan dinamai Badan Akreditasi Nasional PAUD Dasar dan Menengah (BAN PDM).
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Ristek Dan Teknologi Pusat, telah menggabungkan Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah, (BAN SM) dengan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, (BAN PAUD BNF), dimana Pengabungan ini merupakan implementasi Permendikbudristek, nomor 38 tahun 2023. Sedangkan untuk BAN SM di-Provinsi baru akan diimplementasi,ditahun 2024.
Penggabungan itu disebut sebagai upaya perampingan dan penataan ulang organisasi agar semakin efisien dalam menunjang mutu pendidikan. Sebagai bentuk penataan organisasi saja. Sehingga yang selama ini hanya paham tentang PAUD PNF bisa paham tentang sekolah Formal dan begitu juga sebaliknya.
Dengan demikian ia nanti tidak hanya menangani akreditasi untuk Sekolah Dasar hingga menengah saja, namun juga PAUD dan lembaga pendidikan Non formal lainnya.
Seperti diketahui BAN PDM merupakan badan yang melaksanakan Akreditasi terhadap satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar, satuan pendidikan menengah, dan program pendidikan kesetaraan yang dalam menjalankan tugasnya bersifat mandiri dan profesional. BAN PDM provinsi akan bertanggungjawab kepada BAN pusat.
Secara Struktural Diketahui tugas BAN Provinsi untuk membantu pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan anak usia dini, sekolah/madrasah dan program pendidikan kesetaraan di tingkat Provinsi. Akreditasi lembaga pendidikan merupakan upaya untuk mendorong peningkatan mutu dan kualitas setiap lembaga pendidikan baik itu formal dan non formal. Sesuai Standar mutu pendidikan Indonesia. baik itu formal dan non formal.Dengan demikian karena telah terjadi penggabungan otomatis Struktur akan berubah, yang terdiri dari Ketua,Sekretaris dan Kelmpok Kerja (Pokja), berdasarkan satuan pendidikan, disertai dengan adanya perubahan instrumen Akreditasi yang masih dalam proses penyempurnaan. Sedangkan Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan 2020 (IASP 2020) tediri dari 35 butir, dan beberapa butir tabahan, seperti SMK, maka instrumen baru nanti terdiri dari 17 butir, walaupun mengalami pengurangan namun bobotnya sama. Demikian juga Instrumen PAUD dan PNF yang juga akan mengalami perubahan baik manual maupun Aplikasinya.
Menghadapi penggabungan kedua Badan Akreditasi ini diharapkan Sekolah Madrasah SM Dan PAUD PNF, dapat menyesuaikan dan melakukan persiapan, dengan Instrumen dan mekanisme Akreditasi yang baru nanti.
Demikian juga Instansi Terkait seperti Dinas Pendidikian, Kementerian Agama dan yayasan pendidikan tekait menjalankan pendidikan juga harus mengupdate serta mendampingi satuan-satuan yang ada diwilayah binaannya, kendatipun terjadi sedikit perubahan, namun tidak akan terjadi masalah, jika satuan-satuan pendidikan di Provinsi-provinsi diseluruh Indonesia telah membangun budaya kerja berbasis mutu, sesuai dengan harapan untuk terus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan Standar mutu pendidikan di daerahnya masing-masing.
Disisi lain sebelum instrument baru, diterapkan, terlebih dahulu dilakukan uji coba dan sosialisasi, dan pelatihan – pelatihan penyegaran asesor, Refreshment untuk anggota BAN PDM, pelatihan asesor, Juga dilakukan secara intens sosialisasi Tentang mekanisme dan instrumen baru Akreditasi ke kesatuan-kesatuan pendidikan.
Demikian Artikel singkat tentang Penggabungan BAN PAUD PNF dan BAN SM Menjadi BAN PDM, Semoga bermanfaat.
Artikel Di Tulis di Blog- Visiuniversal.Blogspot.com
Akhmad Solihin 16.05.00 PAUD Anakbermainbelajar IndonesiaPERUBAHAN MEKANISME AKREDITASI PAUD DARI BAN PAUD PNF MENJADI BAN PDM
Pentingnya Mengenali Tahapan Pertumbuhan Anak PAUD
PAUD-Anak Bermain-Belajar--Orang tua sudah sepatutnya memantau tahapan pertumbuhan anak setiap saat. Selain untuk menjaga agar anak bisa tumbuh sehat dan optimal, memantau pertumbuhan anak juga penting untuk mendeteksi secara dini tanda-tanda gangguan pertumbuhan agar bisa dicegah atau ditangani sesegera mungkin.
Pertumbuhan anak adalah proses perubahan yang ditandai dengan bertambahnya ukuran fisik dan bentuk tubuh. Pertumbuhan anak dapat dinilai melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Normal tidaknya pengukuran ataupun laju pertumbuhan dapat diketahui melalui standar pengukuran yang tersedia.
Pertumbuhan anak juga mengacu pada perubahan fisik, bahasa, pikiran, dan emosi yang terjadi pada diri anak sejak lahir hingga dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan anak juga sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, faktor lingkungan, hingga berbagai kejadian yang terjadi pada saat anak berkembang dan bertumbuh.
Mari kita Ketahui Beberapa Tahapan Pertumbuhan Anak PAUD
Berikut ini adalah beberapa tahapan pertumbuhan anak yang perlu Bunda ketahui:
Tinggi badan
Pertumbuhan tinggi badan anak yang sehat akan berkembang secara bertahap setiap tahun. Rata-rata pertambahan tinggi badan yang ideal pada anak adalah:
Bayi usia 0–12 bulan: 25 cm
Anak usia 1–2 tahun: 13 cm
Anak usia 2–3 tahun: 9 cm
Anak usia 4 tahun hingga masa pubertas: 5 cm setiap tahunnya
Namun perlu diingat bahwa tahapan pertumbuhan setiap anak berbeda-beda. Tinggi badan anak pun sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang ia terima di 1.000 hari pertama kehidupannya dan juga kondisi kesehatannya.
Jadi, laju pertumbuhan Si Kecil bisa saja sedikit lebih lambat atau lebih cepat dari ini. Selama tinggi atau panjang badan Si Kecil masih dalam batas ideal anak usia seumurnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Berat badan
Idealnya, bayi baru lahir yang sehat akan memiliki berat badan sekitar 2,6–3,8 kg. Seiring bertambahnya usia, berat badan akan terus bertambah sesuai tahapan pertumbuhan anak. Berikut ini adalah rata-rata pertambahan berat badan pada anak yang perlu Bunda ketahui:
Bayi usia 0–6 bulan: 140–200 gram setiap minggu
Bayi usia 6–12 bulan: 85–140 gram setiap minggu
Anak usia 1–2 tahun: 2,5 kg setiap tahun
Anak usia 2–5 tahun: 2 kg setiap tahun
Anak usia 5 tahun hingga masa pubertas: 2–3 kg setiap tahunnya
Sama seperti tinggi badan, pertambahan berat badan pada anak juga tergantung pada asupan nutrisi dan kondisi kesehatannya. Untuk memudahkan Bunda, pastikan berat badan Si Kecil sudah jadi 3 kali lipat berat badan lahirnya saat mencapai usia 1 tahun.
Bila tidak tepat 3 kali lipat pun, ingat, selama masih proporsional dengan tinggi badan atau masih dalam batas ideal berat badan anak seusianya, berat badan Si Kecil masih normal, kok, Bun.
Lingkar kepala
Selain tinggi dan berat badan, tolok ukur pertumbuhan anak yang perlu Bunda ketahui adalah lingkar kepala Si Kecil. Pemeriksaan ini penting dilakukan sebab ukuran lingkar kepala bayi yang tidak normal bisa menandakan adanya gangguan pertumbuhan otak. Berikut ini adalah rata-rata pertambahan lingkar kepala pada anak:
Bayi 0–3 bulan: 2cm setiap bulan
Bayi usia 4–6 bulan: 1 cm setiap bulan
Bayi usia 6–12 bulan: ½ cm setiap bulan
Anak usia 1–2 tahun: 2 cm dalam 1 tahun
Baca Juga Cara Mengukur atau Menimbang Berat Badan dan Tinggi Badan Anak PAUD
Cara Mengoptimalkan Tahapan Pertumbuhan Anak
Agar anak bisa tumbuh sehat dan optimal, ada beberapa cara yang bisa Bunda terapkan guna mendukung pertumbuhannya, di antaranya:
Pastikan Si Kecil mengonsumsi makanan sehat dengan mengikuti pedoman gizi seimbang, mulai dari konsumsi aneka sumber protein, lemak baik, sayur dan buah-buahan, serta juga mencukupi minum air putih.
Pastikan Si Kecil memiliki pola makan dan pola hidup yang bersih untuk menghindarkannya dari penyakit infeksi.
Hindari risiko obesitas pada anak dengan mengatur pola makan dan rutin mengajaknya berolahraga sejak dini.
Biasakan Si Kecil memenuhi waktu tidur yang ideal, yaitu 11–14 jam per hari pada balita dan 10–13 jam per hari pada anak usia 3–5 tahun.
Lakukan pengukuran rutin di puskesmas maupun posyandu, yaitu setiap bulan sampai usia 1 tahun, setiap 3 bulan sampai usia 3 tahun, setiap 6 bulan sampai usia 6 tahun, dan 1 tahun sekali pada tahun-tahun berikutnya.
Menjaga kualitas gizi dan kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak sangat penting untuk dilakukan. Nutrisi yang memadai dari makanan akan berperan sebagai sumber energi dan komponen pembentuk tulang dan ototnya untuk tumbuh.
Sementara itu, makanan yang bersih dapat menghindarkan anak dari berbagai macam penyakit infeksi. Bila sering terjadi pada masa pertumbuhan, penyakit infeksi pada anak dapat menyebabkan gangguan pertumbuhkan, bahkan bisa sampai berdampak stunting.
Anak yang sehat akan terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang ideal. Jadi, pertumbuhan anak bisa menjadi tolok ukur kondisi kesehatan anak tersebut. Inilah mengapa
setiap orang tua perlu selalu memantau dan mengawasi tahapan pertumbuhan anaknya.
Jika merasa si Kecil mengalami gangguan pertumbuhan atau memang hasil pengukuran badannya tidak normal, Bunda disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui penyebab serta penanganan yang dibutuhkan.
Demikian tentang Pentingnya Mengenali Tahapan Pertumbuhan Anak PAUD, Semoga bermanfaat.
Pentingnya Mengenali Tahapan Pertumbuhan Anak PAUD
PAUD-Anakbermainbelajar---- 77 Tahun Indonesia merdeka dari penjajahan baru saja kita peringati pada 17 Agustus 2022 yang lalu, tetapi bangsa ini masih mempunyai 24,4 persen anak-anak yang mengalami stunting. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi buruk, terserang infeksi yang berulang, maupun stimulasi psikososial yang tidak memadai. Seorang anak didefinisikan sebagai stunting jika tinggi badan menurut usianya lebih dari dua standar deviasi, di bawah ketetapan Standar Pertumbuhan Anak WHO.
Penyebab Stunting pada Anak
Penyebab stunting menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ada dua, yakni faktor lingkungan dan genetik. Lingkungan adalah aspek penting yang masih dapat diintervensi sehingga perawakan pendek atau stunting dapat diatasi. Faktor lingkungan yang berperan dalam menyebabkan perawakan pendek antara lain status gizi ibu, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi pada anak. Selain disebabkan oleh lingkungan, stunting dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal. Namun sebagian besar stunting disebabkan oleh kekurangan gizi.
Dampak Stunting pada Anak
Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa masa usia anak-anak di bawah lima tahun adalah masa-masa keemasan (golden age) bagi pertumbuhan anak. Pada masa tersebut anak-anak akan menyerapkan informasi dari lingkungan sekitarnya dan akan terekam lama dalam memorinya. Hal ini akan menentukan pola pikir dan perilakunya dimasa yang akan datang. Sehingga pada masa tersebut sangat penting untuk diberikan asupan nutrisi yang cukup serta stimulus atau rangsangan komunikasi, dan perilaku yang benar dari lingkungannya terutama orang tua dan keluarganya.
Apabila pemberian gizi dan stimulus komunikasi dan karakter tersebut tidak cukup, maka anak tersebut bisa mengalami perlambatan pertumbuhan atau stunting, berat badan, tinggi badan, dan kemampuan motorik dan sensoriknya lebih rendah dari anak-anak lain pada usianya.
Sebuah artikel pada www.padamu.net mengatakan bahwa dampak stunting dibagi menjadi dua, yakni ada dampak jangka panjang dan juga ada jangka pendek. Jangka pendek kejadian stunting yaitu terganggunya perkembangan otak, pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan gangguan metabolisme pada tubuh. Sedangkan untuk jangka panjangnya yaitu mudah sakit, munculnya penyakit diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah, kegemukan, kanker, stroke, disabilitas pada usia tua, dan kualitas kerja yang kurang baik sehingga membuat produktivitas menjadi rendah. Artikel tersebut juga mengutip laporan yang dirilis UNICEF pada tahun 2010, menyampaikan beberapa fakta terkait dengan stunting dan pengaruhnya, yaitu:
1. Anak yang mengalami stunting lebih awal yaitu sebelum usia enam bulan, akan mengalami stunting lebih berat menjelang usia dua tahun.
2. Stunting yang parah pada anak, akan terjadi defisit jangka panjang dalam perkembangan fisik dan mental sehingga tidak mampu untuk belajar secara optimal di sekolah dibandingkan anak dengan tinggi badan normal.
3. Anak dengan stunting cenderung lebih lama masuk sekolah dan lebih sering absen dari sekolah dibandingkan anak dengan status gizi baik. Hal ini memberikan konsekuensi terhadap kesuksesan dalam kehidupannya dimasa yang akan datang.
4. Stunting akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan anak. Faktor dasar yang menyebabkan stunting dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan intelektual.
5. Pengaruh gizi pada usia dini yang mengalami stunting dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang kurang.
6. Stunting pada usia lima tahun cenderung menetap sepanjang hidup, kegagalan pertumbuhan usia dini berlanjut pada masa remaja dan kemudian tumbuh menjadi wanita dewasa yang stunting dan mempengaruhi secara langsung pada kesehatan dan produktivitas, sehingga meningkatkan peluang melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
7. Akibat lainnya kekurangan gizi/stunting terhadap perkembangan sangat merugikan performa anak. Jika kondisi buruk terjadi pada masa golden period perkembangan otak (0-2 tahun) maka tidak dapat berkembang dan kondisi ini sulit untuk dapat pulih kembali.
8. Penurunan perkembangan kognitif, gangguan pemusatan perhatian dan menghambat prestasi belajar serta produktivitas menurun sebesar 20-30 persen, yang akan mengakibatkan terjadinya loss generation, artinya anak tersebut hidup tetapi tidak bisa berbuat banyak baik dalam bidang pendidikan, ekonomi dan lainnya.
Pencegahan Stunting
Tindakan pencegahan stunting tentu lebih bijak dilaksanakan oleh semua orang di lingkungannya, terutama yang terdapat anak balita dan pasangan usia muda terhadap kemungkinan terjadinya stunting, daripada harus melakukan upaya penanganan setelah stunting itu terjadi. Biaya pencegahan stunting tentu lebih murah dan dampaknya tentu akan lebih terkendali, daripada apabila sudah terjadi stunting. Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting:
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.
2. Beri Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman, menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
3. Dampingi ASI Eksklusif dengan Makanan Pendaping Air Susu Ibu (MPASI) sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting. WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di sisi lain, sebaiknya ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan tersebut. Konsultasikan dulu dengan dokter.
4. Terus memantau tumbuh kembang anak
Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.
5. Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. Studi yang dilakukan di Harvard Chan School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan tersebut. Sementara salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Apabila dilihat dari penyebab dan ciri-ciri terjadinya stunting, maka hal tersebut adalah berkaitan dengan masalah mendasar yang bisa terjadi pada masyarakat atau negara berkembang. Berkaitan dengan kecukupan gizi atau nutrisi pada masyarakat, terutama pada ibu hamil dan balita, serta ada kaitannya dengan pola hidup sehat, seperti tersedianya sanitasi yang layak (sarana mandi, cuci, kakus atau toilet) dan ketersediaan air bersih.
Setelah 77 tahun merdeka, sepertinya agak ironis apabila Indonesia masih berkutat dengan permasalahan yang sangat mendasar tersebut. Namun faktanya berkata demikian, besarnya wilayah dan jumlah penduduk Indonesia dengan beragam kondisi geografisnya, membuat permasalahan yang mendasar tersebut tidak mudah untuk diselesaikan. Bahkan sesuai dengan data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan dan BPS, data anak-anak yang mengalami stunting terdapat pada seluruh wilayah di 34 provinsi di Indonesia. Kasus stunting tidak hanya berada pada wilayah yang terluar, terdepan dan tertinggal, tetapi juga terdapat pada wilayah perkotaan yang tingkat pendidikan dan pendapatannya relatif tinggi.
Dengan demikian maka tentu ada permasalahan lainnya yang menyebabkan masih tinggi kasus stunting di Indonesia. Pendidikan atau pengetahuan mengenai cara hidup sehat, sanitasi yang baik, ataupun mengenai makanan bergizi sudah diajarkan pada pendidikan tingkat dasar yaitu sejak Sekolah Dasar. Namun sudah menjadi hal yang jamak pada masyarakat bahwa terdapat jarak antara pengetahuan yang sudah dimiliki oleh seseorang dengan penerapan dari pengetahuan oleh orang tersebut, belum tentu sejalan.
Kegiatan Posyandu di desa atau kelurahan yang dilakukan oleh ibu-ibu kader PKK menurut penulis sebenarnya telah memenuhi sebagian besar usaha yang diperlukan untuk melakukan pencegahan stunting. Dibawah bimbingan petugas kesehatan dari Puskesmas ibu-ibu kader PKK telah melakukan pendataan dan perkembangan balita, mencatat berat badan balita memberikan makanan tambahan dan sebagainya. Sehingga apabila kegiatan Posyandu ini rutin berjalan di setiap desa atau kelurahan, pencegahan stunting mungkin akan berjalan lebih cepat. Tetapi apakah kegiatan Posyandu ini telah berjalan dengan efektif atau tidak hal ini perlu dikaji lagi. Sebagaian masyarakat mungkin justru ada yang menyepelekan kegiatan Posyandu.
Orang yang mengetahui cara hidup sehat atau mengetahui jenis makanan bergizi yang baik bagi tubuh belum tentu akan melakukan cara hidup sehat atau akan mengkonkumsi makanan yang sehat. Sebagian besar orang mengetahui bahaya atau keburukan merokok, namun mereka tetap mengkonsumsi rokok. Membangun kesadaran dan perubahan perilaku yang sehat memang tidak mudah. Maka diperlukan semacam gerakan atau kampanye kepada masyarakat untuk merubah sikap dan perilaku masyarakat tersebut terkait dengan hidup sehat, pemenuhan kecukupan gizi bagi ibu hamil dan anak-anak, sistem sanitasi yang baik serta ketersediaan air bersih.
Adapun yang menjadi kendala dalam percepatan pencegahan stunting menurut Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting yang dikeluarkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan adalah:
1. Belum efektifnya program-program pencegahan stunting.
2. Belum optimalnya koordinasi penyelenggaraan intervensi gizi spesifik dan sensitif di semua tingkatan terkait dengan perencanaan dan penganggaran, penyelenggaraan, dan pemantauan dan evaluasi.
3. Belum efektif dan efisiennya pengalokasian dan pemanfaatan sumber daya dan sumber dana.
4. Keterbatasan kapasitas dan kualitas penyelenggaraan program.
5. Masih minimnya advokasi, kampanye, dan diseminasi terkait stunting, dan berbagai upaya pencegahannya.
Kegiatan atau usaha untuk merubah perilaku masyarakat dari sikap gaya hidup yang tidak sehat menuju gaya hidup sehat merupakan pekerjaan yang besar. Tidak cukup hanya dengan diberikan ceramah atau sosialisasi, tetapi juga harus sampai kepada tingkat kesadaran diri untuk menerima dan menjalankan perilaku hidup sehat. Perlu ada contoh atau keteladanan dari tokoh masyarakat, dan perlu adanya orang terdekat yang bisa mengingatkan apabila tidak dilaksanakan. Hal ini tentu tidak bisa dilaksanakan dalam waktu singkat. Maka sudah sewajarnya apabila upaya percepatan pencegahan stunting menjadi program nasional yang digerakan oleh pimpinan nasional dari Presiden, Pimpinan Daerah hingga pemimpin tingkat Kepala Desa atau kelurahan. Menurut penulis sendiri, mengingat kegiatan ini menggunakan dana yang tidak sedikit, maka perlu dilakukan pengawasan terhadap setiap tahapan pelaksanaannya, agar dapat terlaksana secara akuntabel dan tepat guna. Jangan sampai ada penyelewengan atau korupsi terhadap anggaran pencegahan stunting.
Praktik Baik Percepatan Penurunan Stunting
Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting. Stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, terserang infeksi berulang, maupun stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak didefinisikan stunting jika tinggi badan menurut usianya lebih dari dua standar deviasi, dibawah ketetapan Standar Pertumbuhan Anak WHO.
Penyebab stunting menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ada dua, yakni faktor lingkungan dan genetik. Lingkungan adalah aspek penting yang masih dapat diintervensi, sehingga stunting dapat diatasi. Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan stunting antara lain status gizi ibu, pola pemberian makan pada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi pada anak. Sebagian besar stunting disebabkan oleh kekurangan gizi.
Dampak dari stunting sendiri cukup banyak seperti terganggunya perkembangan otak, pertumbuhan fisik, kecerdasan, gangguan metabolisme tubuh, tidak percaya diri, serta mudah terkena penyakit degeneratif
Stunting bukan penyakit yang tidak dapat dicegah. Stunting bisa dicegah dengan memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, memberikan ASI ekslusif sampai bayi berusia 6 bulan, memberikan MPASI sehat sebagai makanan pendamping ASI, Imunisasi, terus memantau tumbuh kembang anak, selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Karena itu, perlu adanya keberlangsungan dari program pencegahan stunting. Program-program stunting yang sudah berjalan, menyasar edukasi gizi dan pola hidup sehat di keluarga maupun di sekolah seperti :
- TANGKAS ( Tanggap Gizi dan Kesehatan Anak Stunting)
- WASH (Water Access Sanitation and Hygiene/ Akses Air Bersih dan Sanitasi Higiene)
- GESID (Generasi Sehat Indonesia)
- Isi Piringku
- AMIR (Ayo Minum Air)
- Bunda Mengajar
- WAS (Warung Anak Sehat)
- ACS (Aksi Cegah Stunting)
Program percepatan penurunan stunting di beberapa daerah di Indonesia terus menjadi perhatian yang , karena pemerintah telah menetapkan pada tahun 2024 angka stunting di Indonesia sebesar 14%. Guna mencapai target tersebut, Daerah bisa memfokuskan penurunan stunting dalam 3 area fokus yaitu : Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi. Salah satu pendekatan yang harus dilakukan secara bersamaan adalah pemberian nutrisi ibu dan anak yang seimbang di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Sedangkan untuk intervensi di bidang sanitasi, Gerakan 5 Pilar STBM menjadi upaya intervensi sanitasi rumah tangga yang cukup strategis, yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, Pengelolaan sampah dan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga.
Demikian Tentang pencegahan stunting Mari bersama-sama mencegah dan menurunkan angka stunting, agar generasi Indonesia menjadi Generasi yang sehat, kuat, dan hebat. Untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Sumber dan Daftar Referensi:
1. Penjelasan Stunting Menurut WHO dan Cara Mengatasinya | Popmama.com
2.https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5334137/apa-itu-stunting-ini-arti-penyebab-dan-pencegahannya-pada-anak.
3. Pengertian Stunting, Penyebab dan Dampaknya (padamu.net)
4. Pencegahan Stunting Pada Anak (kemkes.go.id)
5. Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Akhmad Solihin 08.25.00 PAUD Anakbermainbelajar Indonesia